Kamis, 11 November 2010

satria fu bunyi cek..cek..cek..??? ganti setelan klepnya pke smash

Buat sebagian motormania, punya besutan berkapasitas lumayan gede seperti Suzuki Satria FU 150, emang penginnya ngebut aja. Seperti diakui Endar Darmawan, “Kalo dibawa pelan, kurang enak dong!” kata warga Jl. Bangka Raya, Mampang, Jaksel ini.
Eh, tapi keseringan memacu motor juga enggak baik, lo. Selain berbahaya buat keselamatan, memaksa kinerja mesin kuda besi terus menerus bisa memperpendek usia pakai komponen. Ya kayak dialami Endar itu, dari dapur pacu FU 2008-nya muncul suara cek..cek..cek..
Khawatir problemnya makin parah, pria yang berprofesi sebagai polisi ini langsung membawa Satria FU-nya ke Bengkel Ipin Sanjaya Motor (ISM) di Jl. Bangka 6, Mampang, Jaksel. Hasil pengecekan mekanik bersahaja itu, ditemukan biang keladinya pada keteng yang kendur.
subtitusimekanismetensionerfu150-01-arseen
gbr 1.


subtitusimekanismetensionerfu150-02-arseengbr 2.
subtitusimekanismetensionerfu150-03-arseen
gbr 3.

subtitusimekanismetensionerfu150-04-arseengbr 4.
Kok bisa? Apalagi menurut Endar ke Ipin, keteng motornya baru disetel dua minggu lalu. “Sebenarnya masalah bukan di keteng, melainkan di setelan ketengnya (SK) (gbr.1) sudah gak beres,” ucap Ipin sembari bilang punya FU emang karakter per SK-nya lemah, lantaran model pita.
Nah, pemicu model pita jadi lemah, karena efek panas hasil dari putaran mesin yang tinggi. Padahal, fungsi pegas ini untuk menyetel keteng agar tidak kendur. Cara kerjanya, mendorong tensioner ke keteng. Jika keteng kedur, memicu suara berisik.
Kalau sudah begitu, mau gak mau SK kudu diganti yang baru punya FU. Cuma ya gitu, menurut Ipin, karena karakter milik aslinya rentan lemah, mending diganti pakai punya motor lain yang juga saudaranya, yakni Suzuki Smash (gbr.2).
Alasannya, “Punya Smash lebih praktis, karena bukan model pita melainkan tipe bergigi. Jadi, SK otomatis tak perlu disetel lagi,” urainya. Meski begitu – masih kata Ipin – pengaplikasiannya kudu sedikit dimodifikasi. “Bagian ujungnya dilas kuningan dulu (gbr.3). Itu agar sama dengan panjang SK FU,” ungkap mekanik asal Tasikmalaya, Jabar ini.
Oh ya, menebus SK Smash emang agak lebih mahal, yaki Rp 360 ribu dibanding punya FU yang hanya 179 ribu. Tapi kan punya kelebihan seperti dibilang tadi di atas. “Umur pakainya lebih lama dan simpel,” jamin mekanik cekatan ini.
Gimana cara masangnya? Mudah sekali. Untuk membongkarnya cukup gunakan kunci ring ukuran 8. Bila sudah, copot SK Satria pakai kunci ring sama (gbr.4). Lalu ganti SK asli-nya dengan milik Smash yang sudah dimodifikasi tadi, ya. Beres, deh!
Hasilnya, dijamin gak berisik la­gi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar